Marketing

Mengenal Funnel Digital Marketing dan Tahapnya dalam Memaksimalkan Keuntungan Bisnis

Bisnis merupakan bidang yang sangat dinamis, bisa berubah dan tumbuh sesuai dengan perkembangan zaman. Tidak ada strategi paten dalam menjalankan bisnis karena semua triknya bisa divariasikan sesuai kebutuhan dan tujuan. Seperti halnya di era modern ini, strategi pemasaran bisnis yang paling banyak digunakan adalah digital marketing. Funnel digital marketing adalah salah satu teknik yang sering dibahas dan dipercaya bisa meningkatkan penjualan serta keuntungan bisnis.

Terdapat kata “funnel” yang dalam bahasa Indonesia berarti corong. Istilah tersebut dapat didefinisikan sebagai perjalanan atau proses yang dilalui konsumen mulai dari mengenal suatu produk hingga melakukan pembelian. Jika digambarkan, seluruh proses tersebut menyerupai bentuk corong sehingga disebutlah dengan istilah pemasaran funnel digital. Sementara istilah digital mengacu pada serangkaian alat yang dimanfaatkan untuk menjalankan strategi pemasaran tersebut, yaitu berbagai platform digital.

Baca Juga: Tantangan Saat Akan Memulai Usaha Baru yang Sering Terjadi

Sebagaimana sebuah proses, funnel digital marketing menghasilkan tahap-tahap yang menggambarkan perubahan sikap dari konsumen. Seluruh proses hanya memiliki satu tujuan utama yaitu menciptakan pembelian yang nantinya akan berdampak pada keuntungan bisnis. Untuk semakin mendalami mengenai strategi digital marketing ini, berikut adalah penjelasan mengenai tahapnya sekaligus cara memaksimalkan setiap prosesnya.

Funnel Digital Marketing dan Tahapannya

Funnel Digital Marketing

Source: Lucklessdigital.com

1. Membangun Awareness

Pada bagian paling awal dan pertama, ada tahap awareness atau membangun kesadaran. Konsumen pada tahap ini berada dalam proses mulai mengenal sebuah produk. Pengenalan itu bisa terjadi karena melihat iklan di media sosial atau televisi, misalnya. Semakin sering melihat, maka konsumen akan semakin menyadari keberadaan produk tersebut. Semakin menarik konten iklan yang dibuat, maka akan semakin mudah konsumen dalam mengingat produk tersebut. Pelaku bisnis sebaiknya menghindari penawaran langsung atau anjuran untuk membeli saat konsumen masih berada dalam tahap ini.

2. Menunjukkan Keunggulan Produk dengan Customer Oriented

Setelah konsumen mengenal suatu produk, bukan berarti ia akan langsung melakukan pembelian. Konsumen masih membutuhkan alasan yang kuat mengapa harus membeli produk tersebut. Pada tahap ini, tugas penjual adalah menunjukkan keunggulan produk yang ditawarkannya. Menunjukkan keunggulan produk pun tidak bisa sembarangan, melainkan harus menyesuaikannya dengan kebutuhan konsumen. Inilah yang dinamakan customer oriented, cara mengenalkan produk yang akan membuat konsumen semakin yakin bahwa sedang membutuhkannya.

3. Maksimalkan Layanan Pembelian

Tahap ketika konsumen memutuskan untuk bertransaksi guna memiliki sebuah produk merupakan tahap akhir dalam funnel traditional marketing. Sementara dalam funnel digital marketing, terdapat tahap lain yang menyertai keputusan konsumen untuk membeli. Tahap tersebut adalah tugas penjual untuk memastikan bahwa tahap pembelian berjalan tanpa kendala. Misalnya dengan menyediakan banyak pilihan cara pembayaran serta pilihan jasa pengiriman. Pasalnya masalah saat pembelian bisa saja membuat konsumen mengurungkan niat untuk membeli.

4. Memberikan Layanan Tambahan Setelah Pembelian

Lagi-lagi dalam funnel marketing terbaru, pembelian dari konsumen bukanlah tujuan utama yang berarti juga akhir dari strategi pemasaran. Setelah pembeli melakukan transaksi dan mendapatkan barangnya, penjual masih harus memberikan layanan tambahan. Ada banyak variasi layanan tambahan yang bisa diberikan. Salah satu contohnya adalah garansi, pemberian bonus atau potongan harga untuk pembelian selanjutnya. Cara sederhana lain dalam menyediakan layanan setelah pembelian bisa juga dengan mengadakan tanya jawab mengenai cara penggunaan produk atau hal lain yang masih berkaitan.

5. Mendorong Konsumen Memberikan Ulasan

Selesai memberikan layanan tambahan, bukan berarti tugas penjual juga berakhir. Penjual masih harus melakukan dorongan pada konsumen agar memberikan ulasannya secara jujur. Ulasan atau testimoni merupakan bekal penting untuk mendapatkan pelanggan baru selanjutnya. Penjual bisa menyediakan tempat untuk konsumen menyampaikan ulasan, seperti kolom komentar di media sosial atau market place. Tidak ada salahnya penjual juga memberikan keuntungan pada pembeli yang sudah memberikan ulasan bagus. Ini juga sama dengan mendorong agar ulasan yang dihasilkan konsumen benar-benar positif dan berdampak pada penjualan berikutnya.

Baca Juga: 17 Manfaat Sosial Media untuk Bisnis

Fokus dari funnel digital marketing bisa dikatakan sudah jauh berbeda dengan versi tradisionalnya. Cara yang dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai pun tidak lagi sama. Pada versi modern, funnel marketing fokus pada eksistensi bisnis dalam jangka panjang sehingga sangat mengutamakan kepuasan konsumen dibanding hanya pembelian. Cara yang dilakukan juga fokus pada kebutuhan konsumen agar tercipta pengalaman pembelian yang berkesan.

Jika Anda bingung mau mulai darimana, Anda bisa langsung berkolaborasi dengan tim Buzzup.id untuk menentukan funnel digital marketing dan menerapkannya pada bisnis Anda. Silahkan hubungi kami di Buzzup.id.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *