Ketika seorang pengusaha mengetikan keyword “tren bisnis di internet,” yang akan muncul sebagian besar pembahasan mengenai tren bisnis B2C saja. Padahal banyak perusahaan yang ingin mencoba menjual produk atau jasanya melalui sistem B2B. Gimana tren business to business di era digital marketing saat ini? Buzzup.id akan membantu Anda untuk bisa sukses dalam pemasaran B2B.
Hampir semua pengusaha mengetahui kalau B2C adalah proses penjualan atau pemasaran langsung ke end user. Sedangkan B2B adalah menjual produk atau jasa ke bisnis lain, sehingga pasarnya cukup sempit sehingga hubungan ke konsumen menjadi hal yang cukup penting dan prioritas.
Tren bisnis B2B saat ini lebih fokus pada kecanggihan. Ini yang harus bisa dipelajari dan diterapkan oleh para pengusaha dalam mengembangkan bisnis mereka untuk bisa masuk ke sistem B2B di era sekarang. Cara yang cukup sulit yang ingin diterapkan oleh perusahaan mana saja.
Seperti yang di kutip dari thebalancesmb.com, dimana era media online telah berkembang cukup pesat dari fase baru dan eksperimental ke posisi yang aman di hampir setiap kegiatan pemasaran bisnis B2B yang dilakukan oleh para pemasar saat ini.
Sekarang, kita akan melihat beberapa tren utama bisnis B2B yang harus diterapkan oleh para pelaku bisnis, pelaku UKM, maupun pelaku IKM di Indonesia dengan baik untuk bisa sukses memasarkan produknya di pasar B2B yang cukup sempit.
Baca Juga: Mengenal Funnel Digital Marketing dan Tahapnya dalam Memaksimalkan Keuntungan Bisnis
Tren Pemasaran B2B
Ada beberapa perubahan tren pemasaran B2B saat ini. Tren tersebut bukan tren yang biasa. Siapa pebisnis yang tidak mampu mengikuti tren ini, bersiap menghilang dari pasar. Kita sudah bisa melihat, beberapa retail modern yang hancur karena tidak mampu bersaing dengan mengikuti tren. Lalu apa saja tren pemasaran B2B?
Pemasaran Omnichannel
Sudah tahukah Anda apa itu pemasaran omnichannel? Banyak pebisnis yang masih mengalami miss konsepsi terhadap omnichannel dan multichannel. Keduanya hampir-hampir mirip, namun sebenarnya berbeda.
Omnichannel menitikberatkan pada kepuasan konsumen sebagai tolak ukurnya. Berbeda dengan pemasaran multichannel. Yang mana setiap saluran pemasaran di fokuskan untuk menghasilkan hasil yang maksimal dengan berbasis data yang dapat di ukur.
Omnichannel sangat berfokus pada pengalaman pembeli bukan pada media pemasaran yang digunakan. Setiap pembeli bisa mendapatkan kepuasan yang sama ketika mereka berbelanja dari saluran apapun. Baik itu secara online maupun offline. Sehingga pebisnis mendapatkan pesan yang sama dan relevan.
Pemasaran omnichannel bukan sekedar membangun berbagai media pemasaran saja. Melainkan pemasar harus mampu membuat pelanggan bisa memegang kendali atas kehendak pembelian mereka terhadap suatu produk atau jasa.
Digitalisasi
Tidak banyak pengusaha yang mau melakukan perubahan dari sistem konvensional ke sistem digital. Padahal zaman sekarang digitalisasi adalah hal penting yang harus dilakukan oleh seluruh pengusaha di dunia. Banyak pengusaha yang menganggap digitalisasi merupakan aktivitas mahal yang hanya diperuntukan oleh perusahaan besar.
Pada kenyataannya hal tersebut tidak terbukti. Digitalisasi membuat semuanya menjadi mudah untuk dilakukan. Apa lagi dalam marketing B2B. Semua klien sangat menginginkan mereka mampu dengan mudah mendapatkan produk yang Anda jual.
Konsumen ingin semuanya terasa mudah. Baik dari pemesanan produk, pembelian, hingga pengiriman. Bahkan pelanggan bisa menukar produk yang tidak sesuai dengan mudah dan cepat menjadi salah satu experience pelanggan dalam menentukan pembelian produk atau jasa pada tren bisnis digital saat ini.
Konten Adaptif
Tren Pemasaran B2B juga harus menyiapkan konten yang adaptif. Konsumen B2B adalah konsumen yang cukup loyal dan jika konsumen kecewa, bersiaplah untuk ditinggalkan. Dalam tren pemasaran B2B, diperlukan juga konten-konten adaptif.
Konten adaptif adalah konten-konten yang bisa memberikan gambaran mengenai suatu kebutuhan pelanggan yang sesungguhnya. Tetapi di bangun tidak hanya tampilan yang bagus namun juga harus substantif dan memiliki kekuatan terhadap pelanggan.
Konten adaptif merupakan konten yang bisa disajikan dalam bentuk apapun. Baik itu pada perangkat laptop, smartphone, ataupun tablet. Konten adaptif tidak hanya berbicara tentang pengalaman pembeli, melainkan juga membangun hubungan yang baik dengan konsumen.
Video dan Podcasting
Seorang pakar digital Brian Clark pernah mengatakan, kalau setiap perusahaan harus menjadi perusahaan media selama beberapa tahun ini. Sebab, kehadiran video dan podcasting menjadi salah satu ledakan konten yang membuat pernyataan Clark itu benar terjadi saat ini.
Video merupakan alat pemasaran yang penting bagi para pemasar di era digital untuk tren pemasaran B2B. Konten video bisa memberikan bagaimana produk yang kompleks bisa digunakan. Citra visual akan merangsang otak pembeli dengan cara yang tidak mampu dilakukan oleh artikel.
Konten video sangatlah penting dihadirkan dalam pemasaran B2B. Sebab, konsumen tidak perlu menanyakan hal-hal umum seputar produk atau jasa. Mereka cukup menonton video yang ada dengan mudah dari berbagai perangkat.
Baca Juga: 11 Alasan Pentingnya Jasa Digital Marketing untuk Kembangkan Bisnis Masa Kini
Tak luput juga sekarang adalah musimnya podcasting. Popularitas podcasting saat ini cukup banyak permintaan. Terbukti banyak pengusaha yang menghabiskan waktu di perjalanan dan di dalam penerbangan dengan mendengarkan podcasting. Anda bisa memanfaatkan podcast untuk mengenalkan produk yang Anda miliki.
Influencer
Tak dipungkiri, influencer menjadi hal penting dalam pemasaran saat ini. Banyak orang yang mengambil keputusan pembelian setelah mereka melihat hasil review dari orang-orang yang memiliki cukup banyak pengikut.
Sebagai pemasar, tren ini tidak boleh diabaikan begitu saja. Saat ini sudah banyak perusahaan B2B yang memanfaatkan influencer untuk meningkatkan jangkauan konsumen mereka dan mendapatkan konsumen potensial yang sesuai dengan produk dan jasa mereka.
Sekarang, pertanyaannya adalah apakah Anda tahu siapa influencer utama di pangsa pasar Anda?
Digital Marketing Agensi
Anda tidak begitu paham dengan tren pemasaran saat ini? Mulai dari membangun website untuk jualan, membuat aktivitas di media sosial, membuat konten artikel ataupun video? Tetapi Anda tidak mampu? Jangan takut.
Tak perlu khawatir, Anda bisa mencoba menggunakan jasa layanan dari digital marketing agensi. Salah satunya adalah Buzzup.id. Buzzup.id merupakan creative dan digital marketing agency yang akan membantu Anda mencapai tujuan yang diinginkan.
Meskipun Anda bisa merekrut pekerja professional untuk menerapkan seluruh saluran pemasaran B2B tentunya itu cukup mahal. Solusinya adalah dengan bekerjasama dengan Buzzup.id untuk menentukan strategi bisnis Anda ke depannya.
Buzzup.id juga menyediakan berbagai layanan digital lainnya, seperti sosial media marketing, web development, SEO, dan digital placement ads untuk kebutuhan marketing Anda ke depan.
Tentunya hasil akhir dari tren pemasaran B2B di era digital ini adalah pengalaman konsumen yang lebih baik. Serta kemampuan pebisnis untuk bisa menargetkan pelanggan ideal mereka. Kedepan, Anda akan fokus pada Augmented Reality dan virtual reality untuk perusahaan B2C maupun B2B, sudahkah siap?