Apa itu SEM Search engine marketing (SEM) merupakan salah satu teknik pemasaran digital yang tengah digandrungi banyak orang.
Ia dikatakan sebagai salah satu cara paling efektif dalam mengembangkan bisnismu, begitu tulisan di laman WordStream. Oleh sebab kemampuannya dalam mendatangkan banyak pelanggan melalui pengamanan posisi teratas di halaman hasil pencarian.
Apa Itu Search Engine Marketing?

Ilustrasi | Foto: Unsplash
Untuk mengetahui bagaimana SEM bisa mendatangkan banyak penjualan, ada baiknya kita mengetahui apa itu search engine marketing (SEM) terlebih dahulu. Melansir laman Kasatria.com, SEM merupakan suatu kegiatan mempromosikan situs web dengan cara meningkatkan visibilitasnya di search engine results pages (SERPs). Baik itu melalui metode search engine optimization (SEO) maupun online advertising campaign.
Meskipun realitanya SEO berada di bawah payung SEM, dalam praktiknya kedua istilah tersebut dipisahkan. Apabila SEO merujuk pada suatu kegiatan mempromosikan situs web secara organik, maka SEM merujuk pada suatu cara mempromosikan situs web dengan menggunakan iklan berbayar.
Baca Juga: Mengenal Pengertian Facebook Pixel, Fungsi, Cara Kerja dan Cara Memasangnya
Pada intinya, iklan tersebut memberikan surplus berbasis jumlah klik, yang bisa banyak diperoleh sesuai kreativitas advertiser dalam memanfaatkan format-format iklan yang ada. Entah itu lebih menonjolkan teks, gambar, ataupun perpaduan teks dan gambar. Yang pasti iklan disajikan dalam bentuk promosional nan informatif.
Nah, nantinya seorang advertiser menawarkan beberapa keyword (kata kunci) sesuai kebutuhan pasar. Saat salah satu keyword tersebut dimasukkan dalam mesin pencari, iklan perusahaan akan muncul di halaman satu Google. Target pun akan masuk dalam dunia iklan, memberikan banyak keuntungan untuk bisnismu.
Cara Melakukan Riset Keyword SEM

Ilustrasi | Foto: Unsplash
Menentukan keyword tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Mengingat salah memilih keyword dapat berakibat fatal pada efisiensi promosi dan pemborosan modal bisnismu. Inilah sebabnya Kamu perlu melakukan penelitian dan menyusun strategi manajemen keyword secara komprehensif.
Maka itu, mulailah mengidentifikasi keyword yang berkaitan erat dengan bisnismu dan keinginan calon pelanggan dalam bentuk susunan kata di mesin pencari. Google Keyword Planner, WordStream, atau alat-alat riset keyword gratis lainnya bisa menjadi solusi terbaikmu.
Saat membuka perangkat riset keyword itu, masukkan saja keyword sesuai targetmu. Kemudian, lihatlah apakah keyword-keyword yang muncul dicari banyak orang atau tidak. Adapun keyword ideal ialah yang dicari banyak calon pelanggan tetapi tidak banyak digunakan kompetitor.
Manfaat Meneliti Keyword

Ilustrasi | Foto: Unsplash
Sebagai catatan, meneliti keyword dapat membantumu dalam mengidentifikasi keyword-keyword tidak bermanfaat. Maksud tidak bermanfaat di sini ialah keyword yang tidak memberikan banyak keuntungan konversi penjualan pada bisnismu.
Misal, bisnismu berfokus pada penjualan berbagai produk es krim, sehingga lumrahnya memasukkan keyword “es krim”. Jelas keyword “resep es krim” tidak memberikan banyak konversi penjualan karena tidak relevan dengan bisnismu.
Lalu, seperti apa keyword dengan nilai komersial tinggi? Biasanya mereka menggarisbawahi kata-kata yang mengajak pencari untuk membeli sesuatu, baik secara eksplisit maupun implisit, sebagaimana berikut:
- Beli
- Diskon
- Kupon
- Gratis ongkir
Usai meneliti keyword, kamu perlu langsung menggunakannya dalam iklan SEM mu. Tentunya dengan menguji coba keyword dengan menggunakan berbagai format iklan. Ini akan membantu sekali dalam menentukan format tetap iklan sekaligus memangkas pengeluaran di masa mendatang.
Baca Juga: Tutorial Lengkap Dalam Memulai Iklan Google Ads
Macam-Macam SEM
Tadi sudah disebutkan bahwa SEM memiliki beberapa format iklan, meskipun hanya penyebutan. Secara formal, ternyata SEM terdiri dari empat macam, yakni text ads, Google shopping ads, responsive ads, dan local services ads. Berikut penjelasannya:
- Text Ads. Jenis iklan satu ini paling banyak digunakan karena faktor kemudahan dalam pembuatannya. Benar saja, Kamu cukup memasukkan teks-teks yang mencakup judul, isi, dan tautan ke situs web bisnismu. Setelah itu, lunasilah pembayaran iklan.
- Google Shopping Ads. Tidak jauh berbeda dengan text ads; sama-sama memasukkan keyword dalam kontennya. Hanya saja, ia sangat menonjolkan aspek visualnya. Keselarasan antara gambar dan harga sangatlah diperhatikan. Inilah sebabnya Google Shopping Ads cocok sekali digunakan untuk menjual produk.
- Responsive Ads. Sesuai namanya, format iklan satu ini membiarkan Google menyesuaikan dengan pola pencarian calon pelanggan secara otomatis. Jika tidak percaya, coba ketikkan beberapa judul dan deskripsi dalam konten iklanmu. Setelah iklan diunggah, nantinya Google mencarikan laman dengan kinerja keyword terbaik.
- Local Service Ads. Terakhir ada local service ads, bentuk iklan yang dikhususkan untuk bisnis lokal, lebih tepatnya sesuai daerah bisnis tersebut. Format iklan satu ini cocok sekali untukmu yang memiliki produk-produk lokal dan ingin mendapatkan pelanggan-pelanggan tertentu.
Cara Memenangkan SEM Ad Auction
Banyak orang yang menganggap bahwa kunci kesuksesan SEM terletak pada besar modal yang dikeluarkan. Sesungguhnya tidak ada yang salah dengan pemikiran ini, tapi bukan ini cara memenangkan promosimu dalam mesin pencarian Google. Melainkan, melewati ad auction di Google AdWords dengan benar dan tepat.
Untuk itu, Kamu perlu memasukkan keyword yang sesuai target pasar ke dalam ad auction, lalu menyatakan berapa banyak biaya per klik yang ingin dikeluarkan agar iklan bisa muncul dalam hasil pencarian di laman Google. Nah, keyword ini bisa lolos verifikasi ad auction bilamana sesuai pencarian banyak pengguna.
Sebagai catatan, tidak semua iklan akan muncul di pencarian. Sebab, pada dasarnya ad auction mempertimbangkan berbagai faktor saat menentukan penempatan iklan di SERP. Tambah lagi tidak semua keyword bersifat komersial sehingga bisa muncul di halaman Google.
Meski begitu, sejatinya Google mempertimbangkan dua faktor dalam menayangkan iklanmu, yakni maximum bid dan quality score. Maximum bid sendiri ialah jumlah tawaran maksimum yang siap Kamu berikan untuk satu klik. Adapun quality score adalah persentase yang merepresentasikan kualitas iklanmu secara keseluruhan. Nah, nantinya persentase ini dihitung oleh Google selama ad auction untuk menentukan lokasi iklan.
Baca Juga: Sudah Tau Perbedaan PPC dan CPC? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Parameter Keberhasilan SEM
Tidak sampai pada proses pemasaran digital saja, Kamu pun perlu mengukur efektivitas dari SEM. Karena, efektivitas ini bisa menjadi patokan dalam mengukur keberhasilan, juga sebagai referensi untuk aktivitas SEM selanjutnya.
- Reach. Ialah parameter yang menunjukkan jumlah pengunjung pada iklan bisnismu.
- Bounce Rate (BCR). Suatu parameter yang menunjukkan daya tahan pengunjung dalam membaca beberapa halaman dari seluruh halaman. Dengan kata lain, persentase ini menunjukkan seberapa relevan konten dalam sejumlah bagi pengunjung.
- Clickthrough Rate (CTR). Tolak ukur dalam menunjukkan seberapa baik iklan diterima oleh audiens di mesin pencari.
- Conversion Rate (CVR). Suatu parameter yang menunjukkan berapa banyak orang yang mengklik iklan lantas menyelesaikan tindakannya. Entah itu mengisi formulir pendaftaran, menghubungi narahubung lebih lanjut, ataupun melakukan pembelian.
- Return of Investment (ROI). Tolak ukur berapa banyak nilai yang diperoleh untuk setiap satu rupiah yang dibelanjakan. Dengan kata lain, parameter ini menunjukkan efektivitas modal yang dikeluarkan dalam mendapatkan penjualan.
Itulah penjelasan mengenai apa itu search engine marketing (SEM). Dengan mengetahui seluk beluk dan cara mempraktikkan SEM, niscaya Kamu bisa membangun pundi rupiah dalam waktu yang tidak diperkirakan. Selamat mencoba, ya!