Pernah kah Anda merasakan, ada banyak iklan atau ads yang terasa ‘dekat’ atau sesuai dengan Anda secara usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan segala hal yang berkaitan dengan profil demografis Anda? Sebenarnya, demographic targeting adalah salah satu strategi marketing lewat iklan yang akan menargetkan pengguna yang sesuai dengan target demografi dari iklan tersebut (targeted advertising). Untuk lebih memahaminya, simak ulasannya yuk!
Mengenal Targeted Advertising
Seperti yang sudah disinggung di atas, targeted advertising ini merupakan bentuk dari iklan online yang menargetkan sifat, minat serta preferensi tertentu dari konsumennya. Pengiklan bisa mendapatkan informasi-informasi ini lewat pelacakan aktivitas yang Anda lakukan ketika menggunakan internet.
Mungkin Anda sering menemukan iklan yang menampilkan produk yang berkaitan dengan hobi Anda, setelah Anda mencari atau menelusuri hal-hal terkait di internet. Nah, inilah yang dinamakan targeted advertising.
Dalam targeted advertising ini, iklan akan ditayangkan ke segmentasi audiens tertentu, seperti berupa individu, grup ataupun demografis tertentu. Di mana jenis iklan ini dipilih karena relevan dengan konten dari suatu situs, dengan asumsi kalau iklan yang ditayangkan pun relevan dengan audiens yang mengunjungi situs tersebut.
Baca Juga: Cara Targeting Audience Ads Facebook dan Manfaatnya dalam Marketing
Jenis Iklan Online
Selain targeted advertising, ada pula jenis iklan online lainnya, yaitu:
- Contextual advertising; iklan ini akan menargetkan pengguna berdasar perilakunya, seperti dari kueri penelusuran yang digunakan serta situs yang pengguna kunjungi. Data ini dianggap sebagai indikator minat individu, yang dapat menjadi panduan untuk membuat keputusan terkait iklan yang akan ditayangkan.
- Social media targeting; iklan ini memakai sejumlah pendekatan untuk memilih audiennya. Misalnya di Facebook, suatu brand mungkin menargetkan iklan berdasar data pengguna, baik berdasar usia, minat, ataupun jenis kelamin atau juga menargetkan mereka yang menyukai laman tertentu. Pendekatan lainnya seperti menayangkan iklan pada pengguna berdasarkan laman dan postingan yang disukai oleh teman mereka.
- Geotargeting; ini melibatkan penayangan iklan ke market tertentu berdasar lokasi gerografis dari konsumen potensial.
- Re-targeting; jenis ini dikenal pula dengan sebutan pemasaran ulang, di mana penargetan individu ini dilakukan dengan cara menayangkan iklan produk atau jasa tertentu setelah pengguna mengunjungi suatu situs milik bisnis tersebut. Re-targeting ini bisa dibilang merupakan teknologi yang akan membuat iklan ‘mengikuti’ Anda dari situs satu ke situs lainnya.
Jenis Targeted Advertising
Demographic targeting adalah salah satu jenis dari targeted advertising. Sebelum membahas secara rinci terkait hal tersebut, berikut ini adalah jenis-jenis targeted advertising yang umum digunakan dalam digital marketing:
-
Behavioral targeting
Jenis iklan bertarget ini fokus kepada calon konsumen yang pernah mengunjungi situs suatu bisnis dan melakukan pembelian. Platform akan mengumpulkan data terkait produk ataupun jasa yang dijelajahi oleh pengguna, lalu menampilkan iklan yang sesuai dengan hal tersebut.
-
Contextual targeting
Penargetan ini akan menayangkan iklan berdasar konten yang terdapat di situs. Contohnya, pengiklan bisa menampilkan iklan tentang produk outfit ataupun aksesoris pada situs fashion.
-
Time targeting
Dasar penargetan iklan ini berdasar periode waktu yang dihabiskan pengguna untuk melakukan aktivitas online. Seperti contohnya yaitu penayangan iklan di jam 4 sore hingga jam 8 malam, ketika waktunya orang pulang bekerja. Sehingga ada kemungkinan iklan ini akan lebih banyak dilihat di waktu tersebut.
-
Geographical targeting
Iklan ini menargetkan pengguna berdasar lokasi mereka berada. Di mana iklan yang muncul akan terasa lebih ‘dekat’ dengan mereka yang melihat iklan tersebut. Dan diharapkan karena kedekatan inilah, pengguna pun dapat menjadi target iklan yang potensial.
-
Device targeting
Jenis iklan ini berkerja dengan cara pengiklan menargetkan calon pelanggannya sesuai perangkat yang dipakainya.
-
Demographic targeting
Demographic targeting adalah iklan yang fokusnya kepada karakteristik audiens berdasar jenis kelamin, usia, status hubungan, pendidikan, pekerjaan, gaji, kebangsaan dan lainnya.
Tentang Demographic Targeting
Secara definisi, demographic targeting adalah menargetkan audiens berdasar kategori demografisnya. Bisa dibilang hal ini efisien dilakukan oleh para pengiklan, agar pengiklan bisa menargetkan audiens yang tepat. Iklan seperti ini pun akan mengurangi tayangan iklan yang tidak perlu, serta menghemat anggaran, karena hanya perlu menampilkan iklan pada mereka yang dianggap potensial.
Jenis penargetan iklan inipun dianggap lebih tepat sasaran, karena hanya menayangkan iklan yang relevan kepada audiens. Kemungkinan produk atau jasa yang diiklankan untuk dibeli pun tentu akan semakin besar.
Baca Juga: Mengenal Native Ads dan Jenis-Jenisnya
Kelebihan Demographic Targeting
Banyak perusahaan atau bisnis yang memanfaatkan jenis penargetan ini, karena beberapa kelebihan atau keuntungan yang dimiliki, yaitu:
- Umumnya keinginan ataupun kebutuhan konsumen cocok dengan kategori demografisnya. Seperti misalnya pada variabel gaji, di mana umumnya perilaku konsumtif akan berkaitan dengan jumlah pendapatan seseorang. Maka, iklan yang mungkin ditayangkan pada mereka yang punya jumlah pendapatan tinggi, akan berbeda dengan iklan yang ditayangkan pada mereka yang pendapatannya lebih rendah.
- Variabel dalam demografi pun terbilang lebih terukur. Perusahaan atau bisnis bisa mendapatkan data dengan mudah, misalnya data yang didapat dari badan statistik, yang menyediakan data terkait usia, pendapatan, pekerjaan dan lainnya.
- Pemasarannya pun lebih bertarget. Bagian marketing tentu mengembangkan strategi marketing yang cocok untuk segmentasi dari target pasar perusahaan atau bisnis. Dengan demografi, perencanaan marketing pun jadi lebih terarah.
Perbedaan Target Pasar dengan Demographic Targeting
Walaupun target pasar dengan demographic targeting adalah sama-sama proses segmentasi pemasaran yang terbilang luas, atau yang biasa juga dikenal dengan S-T-P marketing yaitu Segmentation, Targeting and Positioning. Namun keduanya pun punya perbedaan berdasar tujuannya.
Target pasar bertujuan agar pengiklan dapat mengidentifikasi pasar mana yang potensial untuk bisa menjamin mereka mendapatkan hasil serta keuntungan yang maksimum. Beberapa parameter yang jadi pertimbangan dalam menentukan pasar yang potensial yaitu seperti potensi pertumbuhan, jumlah pesaing, ukuran pasar serta kekuatan perusahaan.
Sedangkan demographic targeting punya tujuan untuk mengelompokkan audiens berdasar persamaan sifatnya, lalu menargetkan mereka lewat iklan yang ditujukan memang untuk mereka. Bisa dibilang demographic targeting ini yang paling punya kinerja baik saat bisnis punya pelanggan dengan karakteristik pribadi yang bisa didefinisikan dengan rinci.
Cara Menerapkan Demographic Targeting yang Sukses
Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar iklan Anda dengan demographic targeting dapat berjalan sukses, yaitu:
- Mencari data terkait informasi demografis dari pelanggan Anda
- Tentukan target demografi untuk orang yang akan melihat iklan Anda
- Pilih platform beriklan dan tujuannya. Misalnya Anda dapat mempromosikan halaman media sosial Anda untuk mendapatkan banyak pengunjung ke media sosial ataupun laman website Anda
- Buatlah iklan yang menarik dan relevan dengan target
- Tentukan durasi serta anggaran iklan yang Anda buat. Anda bisa mengajukan bid lebih tinggi untuk kategori demografi tertentu, dan lebih rendah untuk kategori demografi lainnya. ini membuat Anda dapat menyesuaikan tawaran serta anggaran sendiri.
Itulah beberapa hal terkait demographic targeting yang umum digunakan dalam strategi digital marketing, khususnya dalam hal beriklan.